Korankita.Online.[Simalungun.Sumut] - Persoalan Guru di Kab.Simalungun dari waktu kewaktu tampaknya selalu ada kontroversi dikalangan para pemerhati pendidikan khususnya ditingkat Kab.Simalungun.
Hal ini menjadi perhatian Sarmuliadin Sinaga sbagai salah satu Kader PDIP Ka. simalungun, dalam bincang bincangnya Sarmuliadin dengan korankita.online, (19/1/21) mengatkan "Saya minta DPP PDI Pejuangan menugaskan fraksi PDIP di senayan utusan Sumut III agar lebih proaktif memperjuangkan Nasib Guru-guru honor,agar tak selamanya menjadi guru honor, dimana Guru-guru yang sudah puluhan tahun mengabdi sebagai tenaga honor pendidik, agar diangkat secara otomatis menjadi PPPK"
"saya kira itu lebih efektif dalam penyerapan dan penggunaan anggaran pendidikan yang dikucurkan pusat ke Kab.Simalungun, sehingga penggunaan anggaran pendidikan di Kab.Simalungun bisa lebih baik dari kabupaten lainnya"
Lanjutnya lagi Sarmuliadin Sinaga mengatakan "DPRD Simalungun juga harus memberikan dukungan untuk itu, jangan hanya bising di media tanpa pernah memberikan solusi yang logika",
"Coba perhatikan antara wakil di Rakyat di Senayan ,Provinsi dan Kabupaten tidak ada sinergitas dan kegotong royong dalam memberikan solusi Pembangunan Kab.Simalungun khususnya tentang Guru Honor",
Sarmuliadin Sinaga juga mengkaitkan soal Guru Honor dengan kekalahan PDIP Situasi Pemilukada Serentak yang lalu (9/12/20)
"Seandainya persoalan pengisian kekurangan guru di simalungun bisa diperjuangkan oleh PDIP di Senayan, maka dipastikan Calon PDIP di Pilkada Serentak yang lalu khususnya Kab.Simalungun, bisa dipastikan Partai tidak akan mengalami kekurangan suara, struktur dan simpatisan sudah bekerja maksimal sesuai yang diharapkan ibu Megawati Soekarno Putri ,ke depan kepada ibu Megawati Soekarnoputri , PDIP harus mampu menjadi Penampung Aspirasi Rakyat, juga harus mampu menjadi konseling Rakyat dalam memberikan Solusi Dini.ucapnya mengakhiri.|| Tmpz
0 Komentar