Update

8/recent/ticker-posts

Diduga Minim Kualitas, Saluran Irigasi Di Nagori Rawang Tumbang



KORANKITA.ONLINE.[Simalungun_Sumut] - Warga petani di huta Bombongan Nagori Rawang Pardomuan Nauli, kecamatan Panei, kabupaten Simalungun, Sumut, mengalami kesulitan untuk melakukan pengolahan tanah disawah. Pasalnya, bangunan saluran irigasi yang mengaliri air ke pamatang sawah roboh atau tumbang amblas ke persawahan milik petani.

Informasi yang berhasil dihimpun tim saat melakukan investigasi dilokasi, pada Jumat (04/3/2022), saluran irigasi dibangun sekitar tahun 2018 lalu yang anggarannya bersumber dari Dana Desa(DD). Namun tidak seberapa lama setelah selesai dibangun, saluran irigasi sudah amblas.

Libris Siahaan saat ditemui tim disalah satu warung dihuta bombongan mengatakan bahwa dirinya sudah berulang kali ditelepon oleh warga petani yang ada di bombongan perihal tumbangnya bangunan tersebut. Mereka ( para petani) mengeluh dan sudah membandingkan pola tanam yang dilaksanakan sebelum ada bangunan ( irigasi masih terbuat tanah) lebih lancar daripada setelah dibangun pemerintah tapi langsung rusak," katanya.

Lebih lanjut pria separuh baya itu menerangkan bahwa ada dua bangunan irigasi dilokasi berbeda yang sudah rusak meski baru dibangun oleh pemerintah yakni dihuta bombongan balige dan satu lagi dihuta simbolon toruan. Dan pihak petani sudah pernah memberitahukan kondisi bangunan irigasi yang sudah tumbang kepada Pemerintah Nagori setempat, namun jawaban Pangulu Nagori hanya sebatas berjanji akan melakukan perbaikan tanpa ada realisasi. Sehingga para petani membuat aliran air darurat yang terbuat dari pipa.

"Saya kelokasi bangunan saluran irigasi yang tumbang untuk melihat langsung dan memastikan kebenaran informasi warga. Kami menduga kuat rusaknya saluran irigasi karena minimnya kualitas bangunan. 

Dan selanjutnya, saya akan menyampaikan resume hasil pemantauan kepada lembaga kami dalam hal ini Lembaga Advokasi Hukum Komid Tipikor agar ditindaklanjuti ke pihak yang berwenang," tegasnya.

Sementara Directur Executif Lembaga Advocasi Hukum Komid Tipikor memberikan keterangan kepada Tim Media (6/3/22) mengatakan " Kami sudah bicara dengan pangulunya, pangulunya terkesan mengelak dengan mengatakan "sudah diusulkan ke Dinas Bencana Alam" lah kalau sudah diusulkan ke dinas Bencana alam kenapa perbaikannya menunggukan DD 2022.? ini kan kelihatan sekali akal-akalanya, dan saya pastikan dalam waktu dekat ini persoalan robohnya saluran irigasi dimaksud bakal di proses hukum" tegas Direktur Executif Lembaga Advocasi Hukum Komid Tipikor.||04-Sml/*

Posting Komentar

0 Komentar