Update

8/recent/ticker-posts

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Siantar Simalungun Prihatin Atas Marak nya Anak Jalanan



Foto - Ida Halanita Damanik, Ketua LPA Siantar Simalungun Melakukan Pertemuan Dengan Kepala BNN Tuangkus Harianja


KORANKITA.ONLINE.[Pematangsiantar-Sumut] - Di bawah terik sinar matahari, terlihat beberapa anak jalanan yang sebagian bawa umur tidak di dalam rumah. Mereka memegang sebuah wadah, lalu berlalu lalang menyusuri jalanan l sembari berharap mendapat sedikit uang. Pemandangan pekerja anak seperti itu lazim ditemui dan tidak jarang menimbulkan rasa prihatin.


Hal tersebut juga yang dirasakan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak Siantar-Simalungun, yakni Ida Halanita Damanik. Suka berinteraksi dengan pekerja anak jalanan (pengamen) dan juga anak belasan anak anak punk, Halanita yang murah senyum ini sering mendapati pekerja anak di dalam bidang lainnya.


"Kadang mau iseng kesana kemari, terus aku lihat banyak anak jalanan. Ada yang ngamen, dan ada juga yang terlantar. Melihat kehadiran mereka di Kota Siantar ini, membuat saya kasihan, bahkan prihatin. Malu bercampur aduk lah hati ini yang mana mereka harusnya belajar bersama orang tuanya masing-masing," katanya.


Rasa prihatin Halanita, tak lepas juga dari peran orang tua si anak. Pun melihat anak jalanan saat ini, Halanita merasa heran, kenapa orang tua justru seakan tidak mencari anak-anak mereka untuk dapat berkumpul dengan sanak saudara masing-masing. Untuk itu, Halanita mengajak semua kalangan agar peduli kepada anak jalanan.


"Sempat miris, kenapa orang tuanya tidak mencari anaknya. Saya ingat dulu pas ketemu seorang Ibu di Kota Medan, dia minta tolong untuk cari anaknya dan dia berikan poto si anak. Kemudian saya membantu si Ibu itu, terus anaknya dapat di Siantar, lalu saya telepon Ibunya dan kini dia berkumpul sama keluarganya," ucap Halanita.


Sejauh ini sambung Halanita, pihak dari Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Siantar sudah perduli terhadap anak jalanan yang bekerja sebagai sopir angkot. Kepedulian BNN kata dia, urine anak jalanan (sopir-red) itu di cek. Dengan tujuan, supaya mereka dapat bekerja dengan baik meskipun sempat menjadi sebagai anak jalanan.


"Dari hasil perbincangan dengan Kepala BNN, pak Tuangkus Harianja, saya salut bercampur senang karena beliau sangat baik dan ramah. Jadi, kalau di awal sudah menyambut dengan baik, saya percaya kedepannya akan baik. Bapak itu pun banyak cerita soal kerja mereka yang lakukan test urine, itu jauh dari baik," tuturnya.


Saat melakukan test urine, BNN Kota Siantar lanjut Halanita dikonfirmasi, Kamis (14/4/22) siang sekira jam 10.30 WIB. Pihak BNN mendapatkan 5 anak jalanan yang bekerja sebagai sopir angkot tersebut dengan hasil positif narkoba dan kini jalani rehab. Karenanya, Halanita yang mendengar pengakuan dari Kepala BNN itu merasa bangga.


"Sangat bangga itu sudah pasti, di samping dengan memeriksa urine sopir angkot oleh BNN, artinya mereka sudah peduli. Lagian, pengguna angkot paling banyak anak anak yang pergi dan pulang sekolah. Sopir angkot bebas Narkoba, maka laju kendaraan pasti nyaman buat anak Siantar. Terimakasih BNN," jelas Halanita kembali.


Lebih lanjut dikatakan, saat melakukan pertemuan dengan Kepala BNN Kota Siantar Tuangkus Harianja, Halanita turut memberikan keterangan programnya. Yakni soal peduli terhadap anak. Selain kepada BNN, Halanita juga memberikan program tersebut kepada Kapolres Siantar yang banyak menangani kasus masalah anak.


"Program kita itu intinya mengajak peduli terhadap anak. Kita juga bakal melakukan banyak sosialisasi yang bekerja sama dengan Kecamatan. Saat ini, dalam kasus kekerasan seksual anak di Siantar, itu cukup banyak. Makannya kita wajib sosialisasi agar kasus-kasus seperti itu tidak untuk ditiru dan harus tidak terjadi," tutupnya Halanita.||01-Str/*

Posting Komentar

0 Komentar