KORANKITA.ONLINE.[ MEDAN -SUMUT] -
Sejumlah anggota Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah (PW IPA) Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Mapolda Sumatera Utara, menuntut agar Kapolda dan jajarannya segera menangani kasus suap-menyuap terkait penerimaan PPPK di Kabupaten Batu Bara tahun 2023.
Mereka menyoroti kinerja Dirkrimsus Polda Sumatera Utara yang dinilai lambat dalam mengungkap dalang kasus tersebut.
Kordinator aksi Latif, menyuarakan tuntutan untuk menangkap mantan Bupati Batu Bara Zahir, serta Sekretaris Daerah dan Asisten III Pemkab Batu Bara.
Meskipun Polda Sumatera Utara telah menetapkan Lima orang tersangka dalam kasus ini, dengan dua di antaranya telah ditahan, masih ada ketidakpuasan karena ada tersangka yang belum ditahan.
Sekretaris PW IPA Sumut, Ahmad Irham Tajhi, menyatakan kebingungannya atas ketidaksetaraan penahanan tersangka.
Ketua PW IPA Sumut, Mhd Amril Harahap, juga menduga keterlibatan Sekretaris Daerah dan Asisten III dalam kasus ini, yang diduga turut mendalangi suap kepada para korban.
Massa aksi berencana untuk terus mendesak penanganan kasus ini, bahkan mengancam akan melanjutkan aksinya ke Mabes Polri di Jakarta jika Polda Sumut tidak mampu menyelesaikan kasus tersebut.
Setelah berorasi selama setengah jam, massa akhirnya diterima oleh bagian Dirkrimsus Polda Sumatera Utara, yang setuju untuk menangkap Zahir, Sekretaris Daerah, dan Asisten III sesuai permintaan massa aksi PW IPA Sumut.
Wartawan dari berbagai media di Sumatra Utara juga turut memantau kegiatan aksi tersebut.||01-BB/*
0 Komentar