Update

8/recent/ticker-posts

Security Korban Aniaya Manager Kebun Tanjung Jati, Alami Pecah Gendang Telinga



KORANKITA.ONLINE [Langkat-Sumut]

- Pasca penganiayaan yang dialaminya beberapa hari lalu, telinga security Kebun Tanjung Jati PTPN II Fajar Irpandi (22) masih sakit. Dia pun berobat mandiri ke spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) di Kota Binjai, Senin (7/6) sore. Alhasil, dokter menyatakan bahwa selaput gendang telinga korban pecah.

Hal itu disampaikan petugas keamanan kebun itu via pesan tertulisnya melalui rekan awak media. Dia juga memperlihatkan foto kondisi gendang telinganya yang cidera. "Pecah gendang telingaku dibuat mereka. Pendengaranku terganggu. Gak terima aku sama perbuatan mereka," keluhnya.

Warga Dusun IV, Desa Suka Makmur, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat itu mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap semua pelaku. "Selain Jamal Cs, Manajer Kebun Tanjung Jati berinisial Kar juga menendang dan meludahi kepalaku. Aku minta agar mereka segera ditangkap," kata dia.

Tak Ada Keterlibatan GM 
Disamping itu, pria berperawakan kecil itu menegaskan, tak ada keterlibatan GM Rayon Utara HM, seperti pemberitaan sebelumnya. Hal itu disampaikannya setelah dia dan istrinya bertemu langsung dengan GM dimaksud.

"GM gak ada nendang aku, justru dia yang menolong kami. Tadi aku ketemu sama dia (HM), bukan dia orang yang nendang aku, cuma badannya besarnya seperti dia. Aku dah minta maaf sama dia (HM) atas pernyataan aku sebelumnya. Dia juga yang mengembalikan HP ku setelah dirampas," tandasnya.

Sebelumnya, Tak hanya security Kebun Tanjung Jati PTPN II Fajar Irpandi (22), serta dua sopir truk pengangkut TBS Eko dan Iyan juga dianiaya. Mirisnya, GM Rayon Utara PTPN II berinisial HM ikut menendang mereka. Dua sopir itu dituduh menggelapkan brondolan sawit yang mereka angkut dari Kebun Tanjung Jati ke PKS Sawit Hulu, Rabu (2/6) malam.

Eko dan Iyan mengaku, badan mereka ditunjang pimpinan Kebun Tanjung Jati, anak perusahaan BUMN itu. Bahkan, Iyan masih merasakan sakit dia bagian dadanya. "Masih sakit badanku, nafasku pun sesak," lirih Iyan sembari menahan sakit, Senin (6/6) siang, via selulernya.

Ditarik dari Atas Truk
Penganiayaan itu berawal saat 10 truk bermuatan TBS dari Kebun Tanjung Jati diantar ke PKS Sawit Hulu. Saat di pabrik pengolahan kelapa sawit itu, dua sopir tersebut dituduh melakukan penggelapan brondolan yang mereka angkut.

Tanpa basa-basi, mereka langsung ditarik dari truk dan diseret ke semak-semak. Kemudian sekelompok orang memukuli dan menendang mereka, tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu.||MS/*

Posting Komentar

0 Komentar