Update

8/recent/ticker-posts

Di Sinyalir Dampak Proyek Jalan TOLL, Jalan Besar Simp Sinaksak Berubah Jadi Kubangan Kerbau



KORANKITA.ONLINE [SIMALUNGUN - SUMUT] - Tidak mendapat perhatian dari pihak proyek jalan TOLL Tebing Tinggi - Pematang Siantar yang di gawangi oleh PT. Hutama Karya (HK) bersama Sub Contractor, jalan lintas Simpang Sinaksak - Dolok Maraja berubah jadi kubangan kerbau.

Pantauan wartawan di lokasi, jalan utama yang menghubungkan 2 Nagori yang berada di dalam hampir setiap hari di lalui oleh Puluhan kendaraan yang melebihi tonase pengangkut material proyek jalan toll.

Beberapa warga yang bermukim di Simpang Sinaksak Kelurahan Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, Senin, (15/11/2021), saat di konfirmasi terkait berubahnya jalan utama menjadi kubangan mengatakan, sangat kecewa dengan pelaksana proyek jalan toll ( PT. Hutama Karya bersama rekan ).


Warga berharap agar Bapak Presiden, Joko Widodo dan khususnya Menteri terkait serta Dinas Perhubungan Pemkab Simalungun dapat memberi perhatian terkait kerusakan jalan yang ada.

"Pembangunan, benar sebagai skala prioritas guna melancarkan transportasi, masyarakat juga mendukung sepenuhnya rencana serta program yang di lakukan Presiden RI, namun masyarakat berharap agar pembangunan yang sedang berjalan tidak mengorbankan kepentingan masyarakat," ungkap warga yang di sampaikan.

Sementara, Bung Jaka Purnama Ketua Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila (PAC) Kecamatan Tapian Dolok saat di minta tanggapan terkait jalan rusak dampak dari kendaraan proyek jalan toll yang melebihi tonase mengatakan, pihak pelaksana proyek jalan toll (PT.Hutama Karya dan Rekan ) harus menjaga infrastruktur serta pasilitas yang telah ada sebelum berjalannya proyek.

"Tentu ada aturan yang mengatur sebelum proyek itu di laksanakan, apalagi pemenang tender untuk proyek toll tersebut adalah milik BUMN yakni PT. Hutama Karya, "Mereka lebih mengerti lah, ketimbang masyarakat", harusnya mereka melakukan perawatan", ujarnya.

Lanjutnya, jalan besar Simpang Sinaksak - Dolok Maraja merupakan jalan kelas III, sesuai ketentuan hanya dapat di lalui oleh kendaraan dengan tonase 8 ton.

Namun dengan adanya proyek jalan tol, setiap hari puluhan truck dengan tonase 30 ton lalu lalang melintas mengangkut material untuk kebutuhan proyek jalan toll.

Senada, M. Simatupang salah seorang warga dengan perasaan kesal mengungkapkan, pemandangan jalan rusak sudah menjadi tontonan setiap hari, warga hanya bisa mengelus dada dan tidak bisa berbuat apa-apa.

"Suara teriakan dan penyampaian kami hanya di anggap pepesan kosong bang !, Padahal hampir setiap hari para karyawan PT.Hutama Karya dan Sub Contractor melintas di jalan tersebut, kami menganggap, apakah mereka pura-pura tidak tau atau bagaimana, mereka juga merasakan ketidak nyamanan saat melintas dengan kendaraannya", ucapnya berapi-api.

Masih di katakan, penderitaan warga bukan hanya sebatas jalan rusak, setiap datang hujan, jalan utama tersebut berubah menjadi sungai dampak air kiriman yang berasal dari proyek jalan tol.

"Sebelum ada proyek jalan toll, jalan lintas Simpang Sinaksak - Dolok Maraja tidak pernah mengalami bajir seperti saat ini, tapi setelah adanya proyek jalan tol, "Aduh !, Ngelus dadalah kami", ujarnya.

Lebih jauh, M.Simatupang menerangkan, akibat jalan rusak akibat banjir, jalan tersebut sangat mengancam pengguna jalan, hal tersebut di katakan karena sering pengguna jalan mengalami kecelakaan saat berkendaraan dan terkhusus kaum wanita.

Camat Tapian Dolok melalui Kasie Sosial, Janopel Tanjung ketika di konfirmasi terkait jalan utama berubah jadi kubangan kerbau, kepada awak media mengatakan, sesuai dengan keinginan warga agar pihak pelaksana proyek jalan tol dapat memberikan perhatian dan merawat jalan tersebut agar tidak membahayakan pengguna jalan.

Sampai dengan berita ini di realase pihak pelaksana jalan toll belum dapat di konfirmasi, dan seperti berita-berita sebelumnya yang di tayangkan oleh beberapa media, pihak PT. Hutama Karya ketika di konfirmasi melalui WhatsApp ke nomor milik Bapak Sukono tidak pernah memberi jawaban dan terkesan enggan untuk berkomunikasi dengan insan pers.||01-SML/*

Posting Komentar

0 Komentar