KORANKITA.ONLINE, [Sumut-Tanjungbalai] - Kunjungan Sejumlah Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC - PWRI) Kota Tanjungbalai Rabu (9/7/2025) ke kantor Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pulau Simardan Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai menguak tabir, bahwa selama ini ada sebahagian masyarakat Tanjungbalai yang tinggal di dalam Lapas tersebut butuh perhatian dari pihak Pemerintah Daerah yakni Pemerintah Kota Tanjungbalai.
Hasil perbincangan sejumlah pengurus DPC PWRI Kota Tanjungbalai antara lain Ketua DPC PWRI Yusman, Sektaris Rimanto,serta Bendahara Abdul Hakim, dan pengurus DPC PWRI lain nya dengan Kalapas Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Irham, di peroleh keterangan bahwa dari 1200 Orang Warga Binaan yang ada di dalam Lapas tersebut, hampir 800 Orang warga Binaan adalah penduduk atau masyarakat Tanjungbalai, jika di persentasekan lebih kurang mencapai 80 ℅ penghuni Lapas tersebut adalah masyarakat Tanjungbalai.
Meskipun Over Kapasitas atau kelebihan daya tampung, namun warga binaan yang ada di dalam Lapas tersebut masih bisa melakukan aktifitas sebagai mana biasanya,
Bagi warga binaan yang mempunyai kreatifitas di beri kesempatan untuk menyalurkan bakat nya masing masing, ada yang suka berternak akan diberi kesempatan untuk berternak seperti ternak ayam, bebek, atau ikan, begitu juga bagi yang suka menjahit diberi kesempatan untuk menyalurkan bakat nya dengan menjahit, semua peralatan disiapkan oleh pihak Lapas tersebut, ada yang diajari untuk membuat tempe, ada juga di ajari, untuk memperbaiki mesin speda motor, bahkan ada yang diajari untuk membuat kerajinan kayu, seperti bangku, lemari, atau kerajinan tangan seperti membuat tempat tysu, asbak rokok, alat rumah tangga bahkan membuat hiasan dinding atau bunga dari bahan batok kelapa.
Namun sangat disayangkan peralatan yang di gunakan warga binaan tersebut, masih terbilang sedikit dan sangat sederhana, sehingga hasil yang di produksi sangat kecil atau sedikit, padahal jika peralatan yang digunakan lengkap, maka hasil produksi nya pasti lebih banyak lagi, bahkan warga binaan yang diperkerjakan bisa lebih banyak lagi.
Untuk itu diharapkan pihak pemerintah kota Tanjungbalai dapat lebih memperhatikan dan memberikan bantuan atau memfasilitasi peralatan yang dibutuhkan oleh warga binaan tersebut, seperti bor listrik, ketam kayu listrik, atau peralatan buat pengrajin kayu dan peralatan lain nya.
Hal ini dapat memberikan keterampilan bagi penghuni Lapas atau warga binaan yang sedang menjalani hukuman, sehingga setelah selesai hukuman dijalaninya maka warga binaan tersebut bisa kembali berbaur dengan masyarakat lain nya di luar dan bisa menerapkan pengetahuannya di tengah tengah masyarakat.
Menanggapi masalah ini, Ketua DPC PWRI Kota Tanjungbalai Yusman, mendesak Walikota Tanjungbalai juga pihak legislatif atau DPRD Tanjungbalai dapat lebih memperhatikan kebutuhan warga binaan tersebut, jangan nanti saat pemilukada, atau pileg berlangsung banyak calon yang berkunjung hanya untuk mengambil simpati dari warga binaan tersebut, ujar Yusman. 01/TJA***
0 Komentar