Update

8/recent/ticker-posts

Situs Tertua Suku Batak, yang Dipimpin Oleh Raja Siallagan



KORANKITA.ONLINE [Samosir - Sumut]. Danau Toba tidak hanya menyajikan pemandangan alam yang indah nan menakjubkan. Di sisi lain, Danau Toba juga memiliki kekayaan adat dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Suku Batak.

Jika berkunjung ke danau terbesar se-Asia Tenggara ini, tak lengkap rasanya bila tak berwisata mengamati adat dan kebudayaan asli masyarakat sekitar. Salah satunya ialah dengan berkunjung ke Huta Siallagan.


Huta Siallagan merupakan cagar wisata yang terdapat di Pulau Samosir. Konon katanya, Huta Siallagan merupakan situs tertua peninggalan yang dimiliki oleh Suku Batak.

Istilah kata 'Huta' dalam bahasa Batak artinya kampung, sedangkan 'Siallagan' diambil dari nama Raja Siallagan. Dulunya, kampung ini didirikan oleh keluarga Batak yang memiliki marga Siallagan dimana kawasan ini dulunya dipimpin oleh Raja Siallagan itu sendiri.


Tempat Pemasungan 

Dalam salah satu rumah adat batak di Huta Siallagan terdapat Tempat Pemasungan. Dimana ruangan ini merupakan tempat pemasungan yang pernah diisi oleh masyarakat yang dulunya pernah melakukan sebuah perbuatan yang dinilai melanggar norma adat sebagai hukuman ringan.

Meja dan Kursi Batu Sebagai Tempat Persidangan

Di tempat ini terdapat peninggalan berupa meja dan kursi yang terbuat dari batu. Meja dan kursi tersebut merupakan saksi bisu untuk persidangan kepada orang-orang yang pernah melakukan sebuah kejahatan di masa silam.


Area Eksekusi

Area ini merupakan tempat yang paling "mematikan" sebagai hukuman atas pelanggaran yang dibuat oleh masyarakat demi mempertanggungjawabkan 'dosa besar'. Apabila terbukti bersalah, tersangka akan diberikan hukuman mati oleh Raja berupa pemancungan atau potong kepala.

Jika tersangka memiliki ilmu hitam, maka akan membacakan sebuat mantra agar ilmu yang dimiliki oleh tersangka bisa dihilangkan, sehingga pada akhirnya eksekusi hukuman mati bisa dilaksanakan oleh algojo untuk memenggal kepalanya.

Huta Siallagan memiliki peninggalan adat dan budaya yang begitu kental dan sayang untuk dilewatkan jika berkunjung ke Danau Toba, khususnya Pulau Samosir. Selain itu peninggalan di situs ini membuat kita mampu flashback berimajinasi ke masa lampau demi menjadi manusia yang memahami dan menjalankan kehidupan sesuai hukum-hukum yang berlaku pada massanya.||01-PB/Aw

Posting Komentar

0 Komentar