Update

8/recent/ticker-posts

Pelajar SMP Ditemukan Meninggal Tenggelam Saat Mandi Mandi Dibawah Jembatan Rel Kereta Api



KORANKITA.ONLINE.[SIMALUNGUN-SUMUT] - Ridwan (14) pelajar SMP warga Huta V Nagori Perdagangan II, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun ditemukan meninggal tenggelam saat mandi mandi dipinggiran sungai bah bolon tepatnya dibawah Jembatan Rel Kereta Api Huta VI Semanggar, Nagori. Perdagangan II Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun pada hari Minggu, (21/1/2024) siang sekira pukul 11.30 Wib.

Sesuai informasi dihimpun, pagi harinya sekira pukul 09.00 Wib korban datang ke rumah saksi Rehan (14) untuk mengajak pergi mandi mandi ke sungai bah bolon. Lalu keduanya pun pergi bersama saksi lainnya Gilang Prayoga dan Sultan Musaddaq.

Tepat sekira pukul 10.00 Wib mereka pun tiba di Sungai Bah Bolon dan mandi mandi tepat dibawah  jembatan rel kereta api Huta VI Semanggar tersebut. Kurang lebih setengah jam tepatnya pukul 10.30 Wib saksi Rehan melihat korban berenang dari pondasi tiang jembatan kereta api paling pinggir Semanggar menuju Pondasi tiang ke dua kearah Kebun Bah Lias.

Namun ditegah antara pondasi tiang pertama dan pondasi tiang ke dua, saksi Rehan melihat korban kelelahan dan perlahan lahan korban tenggelam. Melihat itu saksi Rehan menjerit minta tolong tetapi tidak ada yang mendengar,

Siang harinya sekira pukul 11.00 wib saksi Jumanik alias Bobi pada saat itu mencari kayu bakar di pinggiran sungai Bah Bolon mendengar suara Jerita minta tolong dan saksi Jumanik mendatangi lokasi arah suara jeritan tersebut kemudian langsung melakukan pencarian. Tidak beberapa lam warga mengetahui kejadian pun berdatangan dan ikut melakukan pencarian.

Tepat sekira pukul 11.30 wib saksi Jumanik menemukan korban di dasar sungai yang kedalamanya kurang lebih 2 meter kemudian saksi Jumanik dibantu warga lainya mengevakuasi korban ke pinggiran sungai. Namun saat itu dan korban sudah meninggal dunia. Lalu jasad korban dibawa ke rumah orangtuanya di Huta V, Nagori Perdagangan II, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun dengan menggunakan sepeda motor. 

Menerima laporan warga Kapolsek Perdagangan AKP Juliapan Panjaitan perintahkan personil piket untuk melakukan olah TKP dan melihat kondisi jasad korban. Tapi saat itu orangtua korban bernama Amri menolak menyerahkan jasad korban untuk dilakukan olah autopsi. Keluarga tidak ada merasa curiga dengan meninggalnya korban dan sudah menerima ikhlas korban meninggal karena wajar. Penolakan dilakukan autopsi itu pun dibuat secara tertulis dengan surat pernyataan. 

Adanya surat pernyataan itu pihak Polsek Perdagangan menyerahkan jasad korban kepada keluarga untuk disemayamkan dan dikuburkan.||01-Sml/FS

Posting Komentar

0 Komentar