Update

8/recent/ticker-posts

Tak Nyaman dengan Iklim Perusahaan, Pekerja di PT Garda Bhakti Nusantara Gelar Unras

KORANKITA.ONLINE.[ BATU BARA - SUMUT] - Dalam suasana yang panas karena konflik industri antara Pengurus Komisariat FSB Nikeuba/KSBSI tingkat perusahaan, Pengurus Komisariat hari ini mengambil langkah tegas dengan menggelar unjuk rasa berani di depan gerbang megah PT. Dombamas Agro Prima (DAP) pada tanggal Rabu siang  (27/09/2023)

Peserta aksi yang penuh semangat terdiri dari buruh alih daya dalam bidang keamanan dari PT. GBN yang merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja tidak mematuhi hukum dengan baik. Aksi Unjuk Rasa digelar di pintu gerbang PT. DAP Kuala Tanjung, yang merupakan pihak pemberi kerja.
Ketua Komisariat, Mhd. Ikhwan, dengan penuh semangat berorasi, "Kami, para pekerja di PT. Garda Bhakti Nusantara, merasa tidak nyaman dengan banyaknya masalah yang tak kunjung terselesaikan."

Ia melanjutkan, "Kami telah berusaha melakukan mediasi, namun sayangnya, pihak perusahaan tidak memberikan tanggapan sama sekali. Surat mediasi pertama telah kami kirimkan pada tanggal 14, September 2023, diikuti oleh surat mediasi kedua pada tanggal 20, September 2023, namun tetap tidak ada respons dari perusahaan." Ujarnya dengan tegas.

Hamdani, seorang anggota buruh Nikeuba/KSBSI, juga mengekspresikan aspirasinya, "Kami di sini menuntut hak-hak kami. Teman-teman di bidang keamanan, janganlah kita menjadi penjilat. Mari bersama-sama berjuang untuk menjaga kebenaran sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan."

Beberapa tuntutan yang diajukan peserta aksi antara lain:

1. Kepastian mengenai perjanjian kerja.
2. Upah yang sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan.
3. Surat peringatan yang dikeluarkan oleh GBN yang diduga sewenang-wenang terhadap pengurus dan anggota untuk dihapuskan.
4. Ahmad Prayogi agar diberikan kesempatan untuk bekerja kembali setelah berakhirnya kontrak, sementara objek kerja masih tersedia.

Kutua DPC Nikeuba/KSBSI, Mhd. Yusri, atau yang lebih dikenal dengan panggilan "Bajang," mengatakan, "Kami mendesak pihak pemberi kerja (DAP) untuk mengevaluasi pihak ketiga, yaitu PT. GBN. Karena dengan banyaknya permasalahan yang timbul, perusahaan ini terlihat tidak beroperasi dengan baik, yang pada gilirannya dapat merusak kondusivitas wilayah industri."

Ismail dari Forum Muda Kuala Tanjung menambahkan dalam orasinya, "Kami, dari Forum Muda Kuala Tanjung, memberikan dukungan penuh kepada gerakan serikat buruh hari ini. Selama ini, perusahaan GBN dianggap sewenang-wenang terutama terhadap pekerja lokal. Jika ada tindakan protes yang lebih besar, janganlah salahkan kami." Ujarnya tegas.

Setelah berorasi selama beberapa menit, pihak perusahaan DAP dan GBN akhirnya membuka ruang untuk mediasi. Namun, dalam mediasi ini, pihak perusahaan tidak bersedia memenuhi tuntutan para pekerja. Akhirnya, mediasi ini tidak menghasilkan kesepakatan yang memadai.

Dengan kegagalan mediasi tersebut, Pengurus Komisariat dan DPC Nikeuba/KSBSI Kab. Batu Bara memutuskan untuk meninggalkan ruang mediasi. Mereka telah memutuskan bahwa demo jilid dua akan digelar pada hari Rabu, 04/10/2023, dengan jumlah peserta yang lebih besar.

Sepenggal Kisah ini mencerminkan semangat perjuangan pekerja warga Kab. Batu Bara untuk mendapatkan hak-hak mereka yang adil dan memastikan bahwa perusahaan mematuhi hukum.||01-BB/*

Posting Komentar

0 Komentar